Selasa, 12 Mei 2015

Metode Pembelajaran Role Playing (Bermain Peran)

Metode Pembelajaran Role Playing (Bermain Peran)

      Metode role playing adalah metode bermain peran dengan cara memberikan peran-peran tertentu atau serangkaian situasi-situasi belajar kepada murid dalam bentuk keterlibatan pengalaman sesungguhnya yang dirancang oleh guru dan didramatisasikan peran tersebut kedalam sebuah pentas. Pada metode bermain peran, titik tekanannya terletak pada keterlibatan emosional dan pengamatan indera kedalam suatu situasi-situasi masalah yang secara nyata dihadapi. Murid diperlakukan sebagai subyek pembelajaran, secara aktif melakukan praktik-praktik berbahasa (bertanya dan menjawab) bersama teman-temannya pada diri murid (Departemen Pendidikan Nasional, 2002). Melalui bermain peran (role playing), para siswa mencoba mengeksplorasi hubungan antar manusia dengan cara memperagakan dan mendiskusikan sehingga secara bersama-sama siswa dapat mengeksplorasi perasaan, sikap, nilai, dan berbagai strategi pemecahan masalah. Dilihat dari dimensi pribadi, metode ini berusaha membantu siswa menemukan makna dari lingkungan sosial yang bermanfaat bagi dirinya.

Langkah-langkah metode role playing adalah sebagai berikut:
1.   Guru menyusun/menyiapkan skenario yang akan ditampilkan.
2.  Menunjuk beberapa murid untuk mempelajari skenario dalam waktu beberapa hari sebelum pelaksanaan pembelajaran.
3.   Pembentukan kelompok
4.   Memberikan penjelasan tentang kompetensi yang ingin dicapai.
5.   Memanggil siswa untuk melakukan skenario yang telah dipelajari sebelumnya.
6.   Masing-masing siswa berada di kelompoknya sambil mengamati skenario yang sedang diperagakan.
7. Setelah selesai ditampilkan, masing-masing siswa diberikan lembar kerja untuk membahas atau memberi penilaian atas penampilan masing-masing kelompok.
8.   Masing-masing kelompok menyampaikan hasil kesimpulannya.
9.   Guru memberikan kesimpulan secara umum.
10. Evaluasi.
11. Penutup.

Keunggulan metode role playing adalah sebagai berikut:
1.        Dapat berkesan dengan kuat dan tahan lama dalam ingatan siswa sekaligus menjadi pengalaman yang menyenangkan yang sulit untuk dilupakan.
2.        Sangat menarik bagi siswa, sehingga memungkinkan kelas menjadi dinamis dan penuh antusias sehingga siswa terlibat aktif dalam pembelajaran.
3.      Membangkitkan semangat optimisme dalam diri siswa serta menumbuhkan rasa kebersamaan.
4.      Siswa dapat terjun langsung untuk memerankan sesuatu yang akan dibahas dalam proses belajar.
5.      Dapat mengajarkan siswa untuk berempati dan memahami suatu hal melalui berbagai sudut pandang. 

Kelemahan metode role playing adalah sebagai berikut:
1.        Tidak semua materi pembelajaran dapat disajikan melalui metode ini.
2.        Bermain peran memakan banyak waktu.
3.        Siswa sering mengalami kesulitan untuk memerankan peran secara baik khususnya jika mereka tidak diarahkan atau tidak ditugasi dengan baik.
4.        Jika siswa tidak dipersiapkan dengan baik ada kemungkinan tidak akan melakukan secara sungguh-sungguh.
5.        Bermain peran tidak akan berjalan dengan baik jika suasana kelas tidak mendukung. 

Diposting oleh: Ana Zumratus Sa'adah (A510130272)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar